Target tersebut dapat dibuktikan Dengan telah ditandatanganinya PKS (Perjanjian Kerja Sama) antara PT Perhutani KPH (Kesatuan Pengkuan Hutan) Kabupaten Bogor dengan pengusaha Tjutju Supriawan S.I.P pada hari kamis (17/06/2022) bertempat di Aula KPH, komplek perkantoran Pemda (pemerintah daerah) kabupaten Bogor.
Tjutju Supriawan selaku pengusaha yang baru menandatangani MOU ( Memorandum of Understanding) atau NKK ( nota kesepakatan kerja sama) pengolahan lahan wisata seluas 18,5 hektar dengan pihak PT Perhutani dan LMDH (lembaga masyarakat desa hutan) di KPH kabupaten bogor.
Adapun salah satu point yang di sepakati yaitu meningkatkan kwalitas dan kenyamanan wisata Leuwi Hejo, Leuwi Cepet, Leuwi Barong dan Leuwi Cibaliung menjadi tempat wisata yang menarik perhatian wisatawan.
“Untuk point tersebut kita dapat wujudkan dengan menyediakan dan membangun sarana dan prasarana pengunjung seperti mushola (sarana ibadah), toilet, rumah makan, gazebo-gazebo dan sarana trekking ( jelajah alam) maupun camping ground.Selain itu kedepan,kita akan segera membangun sarana dan prasarana pendukung, baik lahan parkir yang layak, jalan setapak, saluran air, kantong-kantong berteduh bagi wisatawan, sarana penerangan dan tempat sampah, yang merupakan bagian dari penunjang wisata,” ucapnya.
Tjutju Supriawan juga menjelaskan bahwa pihak PT Perhutani mengharapkan terjalin sinergitas antara pihak PT. Sentul City.Tbk dengan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dalam hal ini PT Perhutani, dengan memberlakukan one stop ticket. Dimana ada lahan milik PT Perhutani dan lahan PT Sentul City yang berdekatan. Sehingga lahan PT sentul City, tbk yang berada didepan sebagai pintu masuk dan lahan milik PT Perhutani yang berada di belakangnya sebagai obyek wisata potensial.
Kedepan PT Sentul City, Tbk dan PT Perhutani diharapkan dapat berdampingan untuk pelestarian dan perlindungan alam. Karena wilayah tersebut merupakan ruang terbuka hijau yang menjadi salah satu paru-paru dunia.
“Dengan adanya sistem satu tiket dalam satu gerbang masuk, tidak akan ada lagi pungutan – pungutan liar. Sistem ini akan berdampak positif yang membuat harga tiket masuk menjadi murah dan dapat di jangkau oleh kalangan luas,”tegasnya.
Tjutju Supriawan dan teamnya menambahkan akan berkomitmen dengan apa yang tertuang dalam peraturan yang tertuang dalam PKS mengenai pelestarian alam dan penghijauan.
“Kitan akan lakukan penghijauan dengan mananam 400 pohon setiap satu hektar lahan. Maka dengan luasan 18,5 hektar sampai 20 hektar akan di tanam 8000 tanaman keras,” tambahnya.
Tjutju Supriawan berharap, kedepan wisata Leuwi Hejo akan menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Bogor yang menjual suasana alam yang asri.
“Semoga dengan adanya MOU baru ini, wisata-wisata alam di wilayah Leuwi Hejo lebih maju, mudah di jangkau dengan sarana dan prasarana yang memadai, di mana wisatawan akan dimanjakan untuk dapat menikmati keindahan beberapa obyek wisata di dalamnya,” harapnya.(Arifin/DN)