Waduh!!! Ada Potongan PKH???

Photo of author

By Syahar

SGINews.id–Belum reda persoalan pemotongan bantuan BPNT oleh beberapa oknum, dan potongan bantuan UMKM yang dilakukan oleh oknum pula, kini warga desa Sukamakmur harus mengelus dada karena bantuan PKH yang mereka terima dari tahun 2012 sampai saat ini harus rela dipotong oleh oknum ketua kelompok yang seolah didukung oleh pendamping dan Sekdes sebagai kordinator PKH tersebut.

Kepada SGInews, Ketua RW 05 Otta mengatakan jika banyak warga yang mengeluh perihal bantuan PKH yang diterimanya, pasalnya ATM mereka yang seharusnya mereka simpan sendiri,diperintahkan untuk dikumpulkan oleh ketua kelompok, dan mirisnya lagi saat mereka menerima uang tidak disertai dengan struk bukti pengambilan uangnya.

“Pernah saya tegur ketua kelompok nya agar ATM tersebut diserahkan kepada penerima KPM namun warga justru mendapat intimidasi dari ketua kelompok yang berinisia O” Kata Otta Ketua RW. Senin (25/01)

Ia melanjutkan, jika pengambilan uang tersebut dilakukan di rumah Sekdes Sukamakmur, yang seharusnya Sekdes mengarahkan supaya warga sendiri yang mengambil dana PKH tersebut. Namun ini seolah ada pembodohan kepada warga, warga yang ingin mengambil sendiri justru di intimidasi dan ditakut-takuti jika bermasalah tidak akan dibantu urus.

“Tak hanya struk yang hanya diberikan kepada KPM, tapi juga pemotongan 10% dilakukan oleh oknum ketua kelompok yang selanjutnya dikumpulkan kepada sekdes” Jelas Otta.

Sebagai aparat RW saya ingin masyarakat saya khususnya, jangan dibodohi, ini pembodohan yang sudah dilakukan bertahun-tahun, saya miris melihat kondisi seperti ini dan seakan dibiarkan, baik oleh Sekdes sebagai Kordinator PKH, Pendamping, TKSK dan Ketua Kelompok yang seolah sudah terstruktur dan terorganisir.

“Sudah pernah diforumkan, sebanyak 3 kali tapi sampai saat ini tidak Ada tindakan bahkan KPM kartu ATM nya masih di kumpulkan oleh ketua kelompok dan uang diberikan tanpa struk sebagai bukti pengambilan” Pungkas Otta geram.

Senada, Komar Ketua RT 02/05 kampung Cikoneng menyayangkan dengan ketidaktransparanan yang dilakukan oleh ketua kelompok, pendamping dan Kordinator PKH kepada KPM, bahkan pernah ada yang protes karena uang yang diterima tidak seperti biasanya setelah dilaporkan baru dikembalikan itupun dengan marah-marah.

“Kita hanya butuh transparan berikan kartu kepada KPM dan bukti pengambilan uang / struk kepada KPM, jangan hanya diserahkan uang nya lalu dipotong, dan saat warga ingin mandiri untuk ngambil sendiri justru malah di intimidasi, ini sudah terjadi dari tahun 2012 sampai saat ini” Keluh Komar ketua RT 02/05.

Sampai diturunkan nya berita ini belum ada penjelasan resmi dari Sekdes Sukamakmur selaku Kordinator PKH dan Kepala Desa Sukamakmur.(TED/DN)

Tinggalkan komentar