SGINews.id — Tradisi budaya pesta rakyat ngadu bedug Kampung Jagaita, Desa Jonggol, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, di keluhkan pengunjung. Pengunjung mengeluh dengan tiket masuk sebesar Rp 10.000,- untuk motor dan Rp 20.000,- untuk mobil.(14/4/2024)
Jaenudin (37) warga Gunung Putri mengeluhkan dengan mahalnya harga tiket masuk. Baginya Ngadu bedug dan festival meriam karbit (Kuluwung) adalah tradisi budaya wilayah timur dari kabupaten Bogor.
“kalau sekedar bayar parkir sih wajar, tapi ini ada harga tiket masuk sebesar Rp 10.000,- yang kurang wajar, padahal Adu bedug itu ajang momen Silaturahmi pasca hari Raya Idul Fitri melalui konteks tradisi budaya kearifan lokal daerah Kabupaten Bogor wilayah Timur, bukan di bikin ajang cari cuan dan keuntungan,” kesalnya.
Chandra salah satu wartawan yang hendak meliput acara ngadu bedug pesta rakyat Kp Jagaita Desa Jonggol, merasa heran karena dirinya pun diminta untuk membayar tiket masuk sebesar Rp 10.000,-.
“Saya masuk diminta membayar sebesar Rp 10.000,- padahal saya sudah katakan hendak meliput kegiatan acara tradisi budaya ngadu bedug. Ketika Saya pertanyakan Ketua panitianya, penjaga mengatakan ini panitia bersama,” kata Chandra.
Dengan adanya kejadian tersebut dirinya kecewa dan mengurungkan niatnya untuk membuat berita Tradisi Budaya yang ada di timur Kabupaten Bogor.
“Mending Saya balik kanan saja, bagi saya tradisi budaya pesta ngadu bedug dan ngadu kuluwung di Kp Jagaita tidak seperti festival kuluwung di Kecamatan Sukamakmur yang menghargai rekan-rekan media,” ucapnya.
Saat media mengkonfirmasi Jaenudin salah satu panitia melalui telp belum ada tanggapan hingga berita ini ditayangkan. (Rudi/DN)
#Adu Bedug Jonggol
#Adu Bedug Jagaita