SGINews.id — PT. Janu Putra Sejahtera Tbk. menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2023 dan Public Expose 2024. Kamis 27 Juni 2024, di Hotel Best Western Premier The Hive, Laboirosa Meeting Room Lt.3, Jl. D.I..Panjaitan Kav. 3-4 Jakarta 13340.
Hadir pada acara Public Expose tersebut, Deni Herdiana selaku Corporate Secretary, Dikii sebagai Direktur, Sri Mulyani selaku Direktur Utama, Fadhl Muhammad Firdaus selaku Direktur.
Corporate Secretary Deni Herdiana mengatakan PT.Janu Putra Sejahtera Tbk didirikan tahun 2007 dan sejak saat itu telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terkemuka sektor Poultry di Indonesia dengan komitmen terhadap inovasi dan keberlanjutan perusahaan, kami berfokus pada memberikan produk dan layanan berkualitas tinggi kepada pelanggan kami. Kegiatan usaha saat ini adalah budidaya ayam ras pedaging, budidaya ayam ras petelur, pembibitan ayam lokal, dan persilangannya, budidaya ayam lokal dan persilangannya dan kegiatan rumah potong ayam.
“Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham “AYAM”, sehingga status perseroan menjadi Perusahaan Terbuka (Tbk.), aktif tanggal 30 November 2023,” kata Corporate Secretary Deni Herdiana
Wilayah kerja dan operasional perseroan mencakup pasar domestik yang tersebar di pulau Jawa dan Bali.
Menjadi perusahaan ayam integrator terkemuka di Indonesia yang memberikan kontribusi positif bagi peternakan ayam dan masyarakat.
Kinerja Keuangan Perseroan Per Kuartal 1 2024
Penjualan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31.Maret.2021 tercatat sebesar Rp.97.453 juta mengalami peningkatan sebesar Rp. 46.775 juta atau 92.32% dibandingkan dengan penjualan pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2023 sebesar Rp. 50.677 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan volume quantity penjualan ayam broiler, serta trend harga jual ayam yang lebih stabiln pada kwartal 1 (Q1) 2024 dibandingkan dengan periode kwartal 1.(Q1) 2023.
Total Liabilitas pada 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp. 165,310 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 12,771 juta atau 8,37%, dibandingkan dengan total liabilitas pada tanggal 31Maret 2024 sebesar Rp.152,539 juta. Peningkatan ini terutama dari peningkatan utang bank jangka pendek dalam rangka tambahan modal kerja pembelian DOC. Parent Stock (PS) dan biaya produksi aset biologis (breeding) dan buddaya (broiler). Peningkatan utang bank jangka pendek tersebut paralel terhadap peningkatan aset biologis dan persediaan ayam broiler per 31 Maret 2024.
Prospek, Strategi dan Tantangan PT. Janu Putra Sejahtera Tbk.
Prospek
1.Pertumbuhan permintaan
Peningkatan populasi dan daya beli masyarakat mendorong permintaan produksi unggas yang terus bertumbuh.
2.Inovasi Teknologi
Penggunaan dan pemanfaatan teknologi terbaru dalam peternakan dapat meningkatkanm produktivitas dan kualitas produk-produk perseroan yang signifikan kepada perseroan.
3.Ekspansi Pasar
Peluang distribusi pemasaran produk kewilayah diluar Jawa dan Bali memberikan prospek pertumbuhan yang signifikan kepada Perseroan, lanjutnya”.
Strategi
Sabilitas produksi
Menjaga kestabilan produksi produk-produk existing Perseroan (DOC, Broiler, Telur dan produk RPA) untuk memenuhi distribusi pasar Jawa-Bali.
Ekspansi Pasar
Memanfaatkan peluang pendistribusian pemasaran produk kewilayah diluar Jawa dan Bali.
3. Peningkatan Efisiensi Operasional
Mengadopsi teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional.
4. Penguatan Rantai Pasok
Mengadopsi teknologi terbaru untuk meningkatkan biaya efisiensi dan mengurangi biaya operasional.
5. Kesehatan dan Keamanan Pangan
Menerapkan standar tinggi dalam kesehatan keamanan mm pangan dengan cepat
dan dalam kondisi terbaik.
6. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Melakukan pelatihan berkelanjutan bagi karyawan untuk meningkatkan ketrampilan.
Tantangan
1.Fluktuasi harga jual
Dalam beberapa tahun terakhir harga jual ayam (DOC dan Broiler) berfluktuasi cukup signifikan yang memberikan pengaruh dan tantangan terhadap strategi produksi dan kinerja Perseroan
2.Fluktuasi harga pakan
Fluktuasi harga pakan juga memberikan tantangan dan mempengaruhi biaya produksi, sehingga perlu strategi untuk mengelola resiko ini.
3.Persaingan industri
Industri Poultry sangat kompetitif, membutuhkan inovasi dan efisiensi untuk tetap bersaing.
4.Regulasi Pemerintah
Perubahan regulasi dapat mempengaruhi operasional perusahaan, penting untuk menjaga hubungan baik dengan regulator.
5.Perubahan Iklim
Perubahan iklim mempengaruhi kondisi peternakan, sehingga perlu adaptasi terhadap kondisi yang berubah dan praktik ramah lingkungan.
“Dengan prospek yang menjanjikan, strategi yang tepat dan kesiapan menghadapi tantangan, PT. Janu Putra Sejahtera Tbk harus siap untuk berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi industri Poultry di Indonesia,” tutupnya.
(NHM/DN)