SGINews.id — PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement atau Perseroan) membukukan perolehan laba periode berjalan sebesar Rp434,7 miliar untuk H1 2024.Perolehan laba tersebut dihasilkan dari kenaikan penjualan semen dan clinker serta penjualan semen domestik, yang masing-masing 672 ribu ton dan 808 ribu ton.
Corporate Secretary Dani Handajani, dalam siaran pers, Selasa (6/8) mengatakan, Perseroan membukukan volume penjualan (semen dan clinker) secara keseluruhan sebesar 9.032 ribu ton pada H1 2024, lebih tinggi 672 ribu ton atau 8,0 persen dibandingkan H1 tahun 2023. Secara keseluruhan volume penjualan semen domestik tercatat sebesar 8.869 ribu ton, lebih tinggi 808 ribu ton atau 10,0 persen terutama dari tambahan volume PT Semen Grobogan.
“Hal ini mengakibatkan pangsa pasar domestik (semen saja, mengacu pada data Asosiasi Semen Indonesia/ASI) menjadi 29,4 persen dengan Jawa 37,7 persen dan luar Jawa 20,5 persen,” kata Dani Handajani
Lebih lanjut, Dani Handajani menjelaskan secara keseluruhan penjualan ekspor sebesar 163 ribu ton. Pendapatan Neto Perseroan sebesar Rp8.124,7 miliar, naik 1,9 persen. Terjadi peningkatan signifikan pada komposisi produk semen curah dari 25,4 persen pada H1 tahun lalu menjadi 30,6 persen pada H1 2024 dampak dari peningkatan pasokan ke ibu kota baru dan percepatan proyek infrastruktur lainnya. Volume fighting brand yang lebih tinggi juga berdampak pada harga konsolidasi secara keseluruhan.Beban Pokok Pendapatan meningkat menjadi Rp5.826,4 miliar, lebih tinggi 5,2 persen menyusul volume penjualan yang lebih tinggi. Hal ini menghasilkan margin Laba Bruto sebesar 28,3 persen untuk H1 2024.Beban Usaha yang lebih tinggi sebesar 8,8 persen menjadi Rp1.735,0 miliar berasal dari volume penjualan yang lebih tinggi dan biaya lainnya dari perluasan operasi (Grobogan). Beban Operasi Lain – Neto yang lebih tinggi sebesar Rp12,4 miliar, lebih tinggi 242,3 persen disebabkan oleh keuntungan valas pada H1 2024 dibandingkan kerugian valas pada H1 tahun lalu, termasuk beberapa penjualan scrap tahun ini.Hal ini mengakibatkan margin Laba Usaha sebesar 7,1 persen dan EBITDA sebesar 16,4 persen untuk H1 2024.Pendapatan Keuangan – Neto yang lebih rendah sebesar Rp45,4 miliar atau 203,2 persen disebabkan oleh beban bunga dari utang yang dikeluarkan untuk akuisisi PT Semen Grobogan. Beban Pajak Penghasilan – Neto turun menjadi -Rp108,5 miliar atau lebih rendah 41,2 persen karena laba yang lebih rendah.
“Dari uraian di atas, dapat disimpulkan laba periode berjalan adalah sebesar Rp434,7 miliar untuk H1 2024,” jelasnya.
Dia menambahkan, Indocement membukukan posisi kas bersih dengan Kas dan Setara Kas sebesar Rp1,8 triliun hingga 30 Juni 2024.Daya beli masyarakat yang lemah dapat terus menekan permintaan terhadap produk semen kantong termasuk dampak dari pemilihan umum daerah pada November, namun, musim kemarau dan lebih sedikit hari libur pada Semester 2 akan berdampak positif terhadap keseluruhan aktivitas konstruksi.Produk semen curah diperkirakan akan terus tumbuh dari pembangunan ibu kota baru dan percepatan proyek infrastruktur utama saat ini.
“Kami mempertahankan pandangan optimis untuk industri semen pada Semester 2 dan memperkirakan volume akan tumbuh 2%–3% untuk keseluruhan tahun 2024,” pungkasnya. (DN)