Diduga ada Kerja Sama Oknum Perhutani, Pohon Mahoni di Kawasan RPH Cariu di Tebang dan Hilang

Photo of author

By Syahar

SGI-NEWS.COM – Beberapa tunggak (tunggul) pohon jenis Kayu Mahoni di kawasan Resort Pemangku Hutan (RPH) Cariu, habis oleh Oknum yang tidak bertanggung jawab.

Diduga, penebangan pohon di kawasan RPH Cariu di duga adanya kerjasama antara petugas Perhutani dengan pembalak liar

Dari beberapa sumber yang dirangkum oleh SGI-NEWS.COM dilapangan, terdapat salah satu bukti adanya surat pernyataan Oknum petugas kehutanan S memberikan ijin menebang pohon kepada SN (45 ) dan D(50 ) warga kampung Tonjong Desa Cikutamahi Kecamatan Cariu tertanggal 8 Oktober 2021.

Hal sama yang dilakukan oleh Oknum Inisial A sebagai petugas perhutani dengan dalih pinjam uang RP 5.300.000 melalui Cukong kayu inisial O, dengan jaminan kayu Mahoni yang berada di lokasi Kampung Giri Padang Petak 8 Desa Buanajaya.

Dengan adanya perbuatan perbuatan yang dilakukan oleh Oknum petugas kehutanan . Jelas dalam hal ini kurangnya pengawasan dari pihak Resort Pemangku Hutan ( RPH) Cariu. Dengan dalih apapun perbuatan ini sudah melawan hukum.

Salah satu narasumber inisial O dengan memiliki data data baru menyebutkan rusaknya hutan Resort Pemangku Hutan ( RPH) Cariu akibat lemahnya pengawasan pihak jajaran Perhutani Bagian Kepala Pangku Hutan ( BKPH) Jonggol yang dipimpin Asper Agus Durahman serta Kepala Resort Pemangku Hutan (KRPH) Yusep Dumyati.

“Saat Yusep Jumyati selaku Kepala Resort Pemangku Hutan menemukan orang yang sedang menebang pohon jenis Mahoni, menggukan mesin sinso sebanyak 5 mesin, Itu tidak diamankan juga tidak dijadikan barang bukti perbuatan Oknum perusak Hutan. Ini ada apa???,” ungkapnya.(15/6/2025)

Saat Awak Media Konfirmasi Kepala Resort Pemangku Hutan (KRPH) Yusep Jumyati saat dikonfirmasi melalui Whatsapp menerangkan Bahwa benar kejadian adanya penebangan liar dikawasan RPH Cariu.

“Hanya saja karena saya jalan kaki tidak menggunakan motor para pelaku dan mesin sudah tidak ada dilokasi. Mungkin mereka sudah tahu dari mulut ke mulut kedatangan kami akhirnya pada kabur,” jelasnya.

Dengan kejadian ini saya langsung laporkan ke pimpinan bahwa pelaku dan mesin tidak ada di lokasi.

Setalah itu, lanjut Yusep Jumyati, dirinya menemui Kepala Desa Buana Jaya untuk menyampaikan kejadian mengenai adanya penebangan pohon di kawasan Perhutani.

“Saya menemui Kepala Desa, supaya ada pembinaan dan juga Saya kedepankan kemanusian sebelum bertindak melalui ranah hukum,” ujarnya.

Sukmawijaya dan Rusdi sebagai Polisi Hutan ( POLHOT) saat dikofirmasi lewat Whatsaap, tidak mau menjelaskan

“Saya tidak bisa menjelaskan dan tidak bisa nemui awak Media untuk dikonfitmasi kalau yang mengadukannya tidak di hadirkan,” pungkasnya.(RUDI)

Tinggalkan komentar