Menurutnya dirinya sangat menyesalkan dengan adanya pemotongan hak KPM yang mendapatkan PKH, saya akan langsung kroscek dan akan menanyakan kepada pihak kecamatan dan kepala desa terkait pemotongan ini, jika itu benar ada pemotongan yang tidak sesuai aturan maka saya minta agar pihak yang memotong untuk segera mengembalikannya kepada yang berhak.
“Ini bantuan untuk warga yang membutuhkan yang bertujuan untuk meringankan beban mereka, justru harus nya kita bantu bersama, bukan malah dimanfaatkan” Tegas Achmad Fathoni geram.
Saya berharap pihak desa dan kecamatan segera membereskan urusan ini, jika memang ada oknum yang nakal laporkan dan ganti.
“Sudah saya konfirmasi kepada sekcam sukamakmur dan kades sukamakmur bahwa hari ini pihak nya akan memanggil pendamping PKH” Jelas Achmad Fathoni. Selasa (26/1)
Sebelumnya, menurut keterangan salah satu Rt berinisial “K” bahwa diwilayahnya dipotong sebesar 10% dan ATM dan buku tabungan pun di simpan oleh Ketua Kelompok, sampai bukti penarikan pun tidak di berikan kepada KPM, jika ditanya malah galakan dia dan jika kami minta ATM justru diintimidasi dengan mengatakan tidak akan membantu mengurus jika terjadi apa-apa.
“Namanya orang kampung ya kami takut, tapi saya sebagai Ketua RT miris rakyat saya dibodohi, walaupun KPM atas nama tidak faham ATM kan ada anak nya, ada keluarga nya yang pasti salah satu dari mereka mengerti digital, jangan justru malah diintimidasi dan seolah dianggap bodoh” Kata “K” Ketua Rt.
Lanjutnya, menurut keterangan ketua Kelompok Potongan setiap pencairan memang berfariasi tapi di tempat saya sampai 10% , dan yang wajib dibayarkan uang kas sebesar 35.000 wajib nya 10.000 yang menurut ketua kelompok itu alokasikan untuk KPM yang melahirkan, sakit dan meninggal, namun dari pertama program PKH diturunkan pemerintah sampai saat ini anggaran wajib yang di minta ketua Kelompok dan dikumpulkan pada Sekdes selaku kordinator tidak jelas alokasi nya.
“Intinya kami minta biarkan kami mandiri dan bantu kami cerdas, jangan ada intimidasi jangan ada pembodohan” Tukas “K”
Di tempat berbeda, Kades Sukamkmur Ujang Sunandar melalui pesan singkat whaatapp mengatakan jika dirinya tidak tahu perihal ini karena tekhnis penyaluran PKH dan BPNT itu oleh pendamping nya kades tidak ikut dilibatkan.
“Terkait Sekdes yang merangkap sebagai kordinator PKH, saya tahu tapi juknisnya saya kurang faham apakah boleh apa tidak perangkat desa merangkap sebagai kordinator” Kata Ujang Kades Sukamakmur.(TED/DN)